Link

Me!

Me!
Copyright 2011 LuxiusElf.All rights reserved by R A Masrul.Plant Protection,Bogor Agricultural Univ. Diberdayakan oleh Blogger.

My Family

My Family
Keluarga terbaik yang tak akan pernah terganti..

My Lovely Friend

My Lovely Friend
Saudara terbaik di kampus...

Followers

It's Me!

Foto saya
Student of Plant Protection, Bogor Agricultural University

27.4.12

Bukan Harapan Senja



Sekarang aku tersadar cinta yang kutunggu tak kunjung datang..
Apalah arti aku menunggu bila kamu tak cinta lagi..

Jalan yang kususuri malam ini mengapa begitu kelam?
Sepertinya langit sudah tahu bahwa akan ada satu lagi hati yang patah.
Mulai dari ujung gerbang penantian yang biasanya kulewati tuk temuimu tak menjadikanku tegar malam ini.
Hingga sampai pada titik dimana aku melebarkan dusta dalam senyum yang pahit kurasa.
Sampai temukanmu di tepi aliran situ dengan merekahnya senyum di bibirmu dan dia yang bingung akan kehadiranku di hadapmu malam ini.
Gemericik airnya kini tak tenangkanku.
Hanya membuatku berlari mengejar bayang dan sapa mu tanpa harap.
Menyusuri jalan-jalan keterpurukan dengan tangis yang kusembunyikan dalam pekat malam yang menari diatas bahagiamu.
Aku tak membenci, hanya tak ingin bayangmu hilang dalam jiwa.
Sebab hampa masih tenang naungi hati.
Sudah cukup kupagari hati dengan tiang-tiang fatamorgana yang tak nyata di matamu.
Lantas malam tetap buat ku risaukan rasa.
Tak ada yang salah dengan sebuah rasa.
Hanya saja aku tak suka dengan ketidakpastian rasa yang tak sengaja hadir diantara kita.
Aku tak suka.

26412016.HSMRA.

23.4.12

Harapan Senja (1)

Lagi lagi kupatahkan sendiri hatiku.
Sudahkah kau sampaikan rindu yang kutitipkan di senja mu?
Atau malah kau abaikan karena acuhanku?
Merobek tiap lembar rindu yang kugulung bersama langit.
Sekarang masih sama seperti dulu.
Cerita yang sama dan gulana yang sama.
Tentangmu. Tentang senja kita dibalik jendela itu.
Masihkah kau tak mau sedikit saja tautkan mata dihadapku?
Berkata jujur akan merah yang kau lihat di tiap petangnya.
Kau takut kah? Lebih takutkah dari apa yang kurasa?
Lalu mengapa kau diam?
Aku lelah menerka cinta.
Jika tak pasti, baiknya kupatahkan sendiri sebuah hati.
Tak mengganggumu, tak juga sakitimu.
Setelah hari yang akan kunanti itu,
kita lihat masihkah senja memerahkan langit dan sanubari kita..
Disini yang masih menantimu.


AmLLR.234121722p.dmgbgr.

14.4.12

Unforgettable moment

Ada topik yang lebih indah dari sekadar menggambarkan makna.
Bahkan lebih istimewa jika kusandingkan dengan dirimu.
Aku menemukan banyak cinta darimu.
Menemukan kehangatan jika bersamamu.
Aku kini tak pandai bercerita.
Mencelotehkan senja lebih cepat habis dibanding bercerita tentangmu.
Mengemudikan cerita bersamamu jauh lebih merindu.
Perlu sebuah usaha untuk mencintai.
Perlu sebuah usaha untuk merasa jatuh cinta.
Perlu sebuah usaha untuk bisa dicintai.
Tapi yang paling penting adalah, perlu usaha untuk bisa menghargai.
Dan itu aku dapatkan bersamamu.



Untukmu selalu, Sahabatku..
Aku mencintaimu.

amLLR.14412.1214p.

20.3.12

Hanya Malam Kelabu

Kali ini aku tak mau bicara tentangnya, kawan.
Kini aku ingin bicara tentang kita. Aku..Kamu.
Kau tau kenapa malamku terasa panjang dan sepi?
Kau tau kenapa siang begitu cepat tapi tetap saja sepi?
Kalau kau bilang lagi-lagi aku menggalau, yaa..aku sedang menggalau.
Tapi sebenarnya, aku hanya rindu.
Kenapa merindukanmu lebih membuatku sesak ketimbang kurindukannya.
Mengungkap sebuah kata pun kini aku tak mampu.
aku bersalah padamu kawan.
Entah, kenapa hariku kian kelabu.
Candamu tak seramai dulu.
Tak ada lagi marah saat aku sedang salah.
Tak ada lagi ocehan saat aku lupa.
Tak ada lagi perhatian saat tak sengaja ada airmata.

Ahh.. Kenapa malam ini menjadi begitu menyedihkan kawan..
Kadang tiap kali kutatap dirimu, aku slalu tak bisa jauhkan tanya.
Apa aku salah hadir dihadapmu?
Maafkan aku jika kusalah.
Lupakan aku jika kau inginkan ku tiada.

Malam ini hanya malam kelabu. 

amLLR.203122337p.dmg.

10.3.12

Jika Ku Bilang Soal Kamu dan Cinta

Bicara tentang cinta, takkan habis olehmu nampaknya.
Kadang ku pikir, ini salah.
Seperti katamu, aku tak lebih dari sekadar perempuan yang sibuknya menggalaukan langit.
Bukan.
Tau kah kau bahwa aku resahkanmu.
Melihatmu tenang bersandar lelah dihatinya kadang sesak didadaku menggila.
Ahh. Andai saja kau mengerti rasaku.
Tapi dayaku tak sekuat bimbangku.
Kadang kau buatku merona, tapi tak jarang kau buatku diam dan tenggelam lebih dalam.
Jika hanya aku yang usaha, aku tau bukan ini yang namanya cinta.
Kenapa kau diam saat kutanya soal rasa?
Jawabannya akan selalu sama: Rahasia.
Aku hanya hampir gila, menyadari aku mengingkari perasaan ini terhadapmu.
Jika kubilang soal logika, mengapa kau patahkan sebuah hati.
Harapanku tak menjulang dapatkan cinta seperti saat kuraih cita.
Hanya sedikit mencoba melesat jauh dari kenyataan bahwa aku cinta.
Jika kubilang soal cinta. Kubilang itu soal kamu.

amLLR.10312.1741p.dmg.