Lagi lagi kupatahkan sendiri hatiku.
Sudahkah kau sampaikan rindu yang kutitipkan di senja mu?
Atau malah kau abaikan karena acuhanku?
Merobek tiap lembar rindu yang kugulung bersama langit.
Sekarang masih sama seperti dulu.
Cerita yang sama dan gulana yang sama.
Tentangmu. Tentang senja kita dibalik jendela itu.
Masihkah kau tak mau sedikit saja tautkan mata dihadapku?
Berkata jujur akan merah yang kau lihat di tiap petangnya.
Kau takut kah? Lebih takutkah dari apa yang kurasa?
Lalu mengapa kau diam?
Aku lelah menerka cinta.
Jika tak pasti, baiknya kupatahkan sendiri sebuah hati.
Tak mengganggumu, tak juga sakitimu.
Setelah hari yang akan kunanti itu,
kita lihat masihkah senja memerahkan langit dan sanubari kita..
Disini yang masih menantimu.
AmLLR.234121722p.dmgbgr.
Sudahkah kau sampaikan rindu yang kutitipkan di senja mu?
Atau malah kau abaikan karena acuhanku?
Merobek tiap lembar rindu yang kugulung bersama langit.
Sekarang masih sama seperti dulu.
Cerita yang sama dan gulana yang sama.
Tentangmu. Tentang senja kita dibalik jendela itu.
Masihkah kau tak mau sedikit saja tautkan mata dihadapku?
Berkata jujur akan merah yang kau lihat di tiap petangnya.
Kau takut kah? Lebih takutkah dari apa yang kurasa?
Lalu mengapa kau diam?
Aku lelah menerka cinta.
Jika tak pasti, baiknya kupatahkan sendiri sebuah hati.
Tak mengganggumu, tak juga sakitimu.
Setelah hari yang akan kunanti itu,
kita lihat masihkah senja memerahkan langit dan sanubari kita..
Disini yang masih menantimu.
AmLLR.234121722p.dmgbgr.
0 comment:
Posting Komentar